Pangkalan Bun (2/2) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II B Pangkalan Bun merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan yang berada di Lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Tengah. Lapas Pangkalan Bun terletak di Kabupaten Kotawaringin Barat berdiri sejak tahun 1980. sejak berdiri sampai dengan sekarang sudah 9 Kepala Lapas telah berganti. Arief Gunawan merupakan Kepala Lapas yang 10 yakni sejak Juni 2016 sampai dengan sekarang. Dibawah kepemimpinannya, Arief memfokuskan pembinaan narapidana dan tahanan pada kegiatan kerja. Hal ini menurut Arief sesuai dengan fungsi dan tugas Lapas yaitu membina warga masyarakat yang tersesat menjadi warga negara yang baik dan berhasil guna.
Seiring dengan tuntutan tugas sebagai Kepala Lapas, Arief dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik baik kepada masyarakat khususnya WBP yang ada di Lapas Klas II B Pangkalan Bun dengan mengandalkan 3 (tiga) tertib yakni tertib administrasi, Tertib Organisasi dan Tertib Kepemimpinan. Menurut Arief apabila ketiga tertib tersebut dijalankan dengan benar dan penuh dengan tanggung jawab ditambah dengan berpedoman kepada Tata Nilai Kemenkumham yang “PASTI” (Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transfaran dan Inovatif) maka Insya Allah kerja kita akan aman dan akan lebih baik. Penerapan anti pungli juga selalu disampaikan Arief kepada seluruh petugas Lapas disetiap apel pagi sehingga dengan penekanan seperti itu petugas pada Lapas sepenuhnya sadar dan tidak berani menyalahi aturan yang sudah diterapkan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya WBP yang ada di Lapas Klas II B Pangkalan Bun.
Pelayanan yang diberikan Lapas kepada WBP maupun keluarga yang membezuk sudah tersedia mulai dari adanya telepon umum, tempat cuci tangan sampai kepada Pelayanan Self Service yakni pelayanan yang berbasis teknologi informasi berupa aplikasi pinger print bagi WBP untuk mengetahui tanggal proses PB, CB, CMB maupun Asimilasi. Selain itu juga untuk menghindari peredaran uang didalam Lapas pihaknya bekerjasama dengan Bank BRI setempat dengan mengeluarkan kartu BRI Brizi, dimana segala fasilitas semuanya dimaksudkan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat baik itu kepada WBP sendiri maupun bagi keluarga yang membezuk. Menurut Arief, selain memberikan pelayanan yang terbaik pihaknya juga memberikan pelatihan serta pembinaan-pembinaan kepada WBP yang mempunyai keahlian dibidang masing-masing mulai dari pertanian, perkebunan, peternakan, meubelair, bengkel kerja, pembuatan batako press, pencucian sepeda motor dan mobil sampai pada pembinaan kepada WBP yang memiliki bakat seperti melukis sampai kepada kepramukaan. Hal ini semua dilakukan kata Arief karena salah satu tugas mulia Lapas yakni mempersiapkan manusia yang pernah tersesat menjadi manusia yang kreatif dan berhasil guna.
Kerjasama yang dibangun Arief disemua lini antar petugas Lapas membuahkan hasil yang memuaskan. Tugas pengawasan serta pembinaan dilakukan secacra bersama-sama dengan semangat kekeluargaan dan gotong royong karena kalaborasi antara pihak Ka.KPLP, Kasi Binadik dan Giatja serta Kasi Administrasi Kamtib membuahkan hasil yang maksimal dalam melakukan pembinaan tehadap WBP Lapas Klas II B Pangkalan Bun. Adapun beberapa hasil binaan WBP Lapas Pangkalan Bun dari bidang pertanian dan perkebunan yakni berhasil membudidayakan tanaman Pisang dan Pepaya serta sayur-sayuran. Dibidang peternakan dan perikanan berhasil membudidayakan madu Lebah dan Ikan air tawar seperti Ikan Nila, Mas dan Lele. Dibidang Meubelair dan pertukangan berhasil membuat bingkai cermin dari akar pohon, sampai dengan pembuatan Meja hias dan meja makan antik. Dibidang Kerajinan tangan berhasil mengembangkan kerajinan batok kelapa dan Miniatur Kapal-kapalan yang terbuat dari kayu dan koran bekas. Sedangkan dibidang usaha Lapas Pangkalan Bun berhasil membuat Batako Press dan Bengkel serta pencucian mobil dan sepeda motor.
Menurut arief, kegiatan pembinaan di Lapas sudah sepatutnya diinformasikan ke masyarakat luas. Karena selama ini yang masyarakat luar tahu, di Lapas adalah sarang dan tempat beredarnya narkoba padahal tidak demikian halnya. Untuk itu Arief mengharapkan dengan bantuan Humas Kantor Wilayah Kemeterian Hukum dan HAM Kalimantan Tengah diharap dapat membantu menginformasikan ke publik bahwa Lapas Klas II B Pangkalan Bun merupakan suatu tempat pembinaan yang berkarakter terhadap manusia yang tersesat menjadi manusia yang lebih baik dan berhasil guna. Arief juga mengatakan tugas menjadi petugas Lapas memang berat hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi kita. Akan tetapi juga sangatlah mulia, semoga ini semua menjadi ladang amal bagi kita semua Amin. Create & Dok : Pirhan Humas Kalteng.
Foto Dokumentasi :
Pelayanan dan Fasilitas WBP
Hasil Pembinaan WBP
Kerajinan dari Batok Kelapa
Kerajinan Bingkai Cermin dari Akar Pohon
Kerajinan Meubelair dan Pertukangan
Budidaya Ikan Air Tawar
Bidang Pertanian dan Perkebunan
Bidang Usaha Bengkel dan Cuci Mobil
Pembinaan Kepramukaan WBP Lapas Pangkalan Bun
Kegiatan Makan Bersama Beralaskan Daun Pisang sebanyak 650 orang peserta