PEGAWAI BAPAS MUARA TEWEH ALAMI KECELAKAAN USAI LAKSANAKAN PENDAMPINGAN KLIEN ANAK PELAKU DAN ANAK KORBAN

zzzzzzyyzzzzyyupcharpah13

Saat melaksanakan tugas sebagai pendamping Klien Pemasyarakatan, CPNS Bapas Muara Teweh mengalami kecelakan tunggal usai melakukan penampingan klien anak pelaku dan korban di Pengadilan Negeri Buntok

Muara Teweh (13/11)  Setelah sebelumnya saat melaksanakan tugas pendampingan klien pemasyarakatan pegawai Bapas Kelas II Palangka Raya mengalami kecelakaan di Kuala Kurun Kabupaten Gunung Mas, kali ini giliran Pegawai Bapas Kelas II Muara Teweh mengalami hal yang sama.

Adalah David Frima Negara dan Ahmad Fuad Danang Saputra yang merupakan CPNS Balai Pemasyarakatan Kelas II Muara Teweh mengalami kecelakaan tunggal usai melaksanakan tugas pendampingan klien anak pelaku dan anak korban di Pengadilan Negeri Buntok, Jum’at 26 Oktober 2018 yang lalu.

Kepala Bapas Kelas II Muara Teweh (Cuk Kusdewanto) dalam ceritanya menuturkan kronologis kejadian yang menimpa anak buahnya. Dikatakannya pada saat itu dirinya memerintahkan  2 PK Bapas (CPNS) ke Kabupaten Barito Selatan dalam rangka tugas pendampingan terhadap klien anak untuk sidang di Pengadilan Negeri Buntok.

Pada hari Jum’at tersebut, David dan Fuad berangkat dari Kantor Balai Pemasyarakatan kelas II Muara Teweh menuju ke Pengadilan Negeri Buntok. Perjalanan dilakukan menggunakan sepeda motor pukul 10.00 WIB dan sampai di pengadilan buntok pukul 13.50 WIB. Sekitar pukul 14.00 kedua CPNS tersebut langsung mendampingi anak Pelaku dan anak Korban untuk mengikuti sidang dengan agenda mendengarkan keterangan anak Pelaku, Saksi dan anak Korban. CPNS juga berkesempatan untuk membacakan hasil Penelitian Kemasyarakatan atas anak pelaku dan anak korban. Dalam prosesnya sidang berlangsung dengan tertib dan lancar hingga berakhir sekitar pukul 16.00 wib.

Setelah selesai melaksanakan tugas David dan Fuad segera melakukan perjalanan kembali ke Muara Teweh yang jaraknya kurang lebih 180 Km. Pada pukul 18.30 sekitar sepertiga jarak perjalanan tepatnya di daerah desa Luwir kendaraan yang dikendarai David mengalami kecelakaan tunggal keluar dari badan jalan dan terperosok di parit, kedua CPNS tersebut jatuh dari kendaraan. Sesaat setelah jatuh Fuad dapat kembali bangun karena hanya mengalami luka lecet dan lebam ringan, sedangkan David terlihat menahan kesakitan dan harus dibantu Fuad untuk dapat bangun. Perjalanan kemudian dilanjutkan dan kendaraan dikendarai oleh Fuad dengan David dibonceng karena merasa kesakitan.

Belum jauh kendaaraan berjalan David mengalami syok dengan gejala sedikit lupa dan mengeluhkan bahu dan tangan kirinya sakit. Sekitar 2 km dari tempat kejadian Fuad menghentikan kendaraan di sebuah warung untuk kembali beristirahat dan meminta bantuan dari rekan-rekan Pegawai Balai Pemasyarakatan Kelas II Muara Teweh. Di warung tersebut David dan Fuad mendapatkan bantuan tempat beristirahat di rumah Warga desa Luwir. Fuad juga menelepon Bapak Cuk Kusdewanto, Bc. I.P untuk mengabari dan meminta pertolongan agar menjemput dengan mobil.

Sekitar dua jam kemudian Kepala Balai Pemasyarakatan Kelas II Muara Teweh dan rombongan sampai di rumah warga desa Luwir yang menjadi tempat David Beristirahat. Warga Desa menyarankan agar David segera mendapatkan penanganan tukang urut di desa Asak. Rombongan Balai Pemasyarakatan Kelas II Muara Teweh mengucapkan terimakasih atas bantuan Warga Desa Luwir dan langsung melanjutkan perjalanan ke Desa Asak untuk membawa David ke Tukang Urut. Setelah mendapatkan pengobatan dengan metode Urut David juga berobat ke Rumah sakit Muara Teweh. Saat ini Kondisi David masih sebagai pasien perawatan jalan Rumah Sakit Muara Teweh.

zzzzzzyyzzzzyyupcharpah14

 CPNS Bapas Muara Teweh mengalami kecelakan tunggal usai melakukan penampingan klien anak pelaku dan korban di Pengadilan Negeri Buntok saat bersama Kepada Divisi Pemasyarakatan saat Dinas di Muara Teweh.

Kejadian yang dialami David dan Fuad ini patut menjadi pelajaran dan peringatan agar seluruh pegawai Kementerian Hukum dan HAM RI khususnya Kalimantan Tengah agar lebih berhati-hati dalam perjalanan menjalankan tugas mengingat beberapa daerah masih ada medan jalan yang cukup berbahaya. Ketika ditanya apakah David dan Fuad merasa trauma atau takut, tetapi kedua CPNS Pembimbing Kemasyarakatan Pertama itu pun kompak menjawab “Kami tetap bersemangat dan berkomitmen menjalankan tugas, kemenkumham KAMI PASTI”, ucap mereka berdua. (Red-dok. Pirhan Humas Kalteng.Nov 2018).


Cetak   E-mail