Seorang WBP Mengucap Dua Kalimat Syahadat di Balik Jeruji Besi

muallaf1

Seorang WBP di tuntun Ustadz mengucapkan kalimat syahadat

Palangka Raya - Hidayah bisa datang kapan saja. Bahkan saat berada di balik jeruji besi. Hal tersebut dirasakan oleh Aldo Rinaldo,  Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Buntok.

Aldo resmi masuk Islam pada Senin, 18 Maret 2019 . Keputusan ini diambil atas niat dan keinginan pribadi darinya sendiri. Di hadapan para pejabat Rutan Buntok, serta tokoh agama dan sebagian warga binaan, Aldo menyebutkan dua kalimat syahadat dibimbing oleh Ustad Sibawaihi dari Kemenag Kab. Buntok.

Kepala Rutan Buntok (Mastur) menjadi saksi dalam proses pembacaan syahadat. “Satu WBP memeluk Agama Islam atas keinginan sendiri setelah melihat pelbagai kegiatan keagamaan yang dilakukan di Rutan Buntok,” ujarnya.

“Kegiatan keagamaan dilakukan secara rutin setiap hari seperti salat fardu berjamaah, ceramah agama yang meliputi ajaran tauhid atau aqidah, fiqh atau syariah, akhlaq tasawuf, fadilah Al Quran, amaliah dzikir, dan salawat,” terang Kepala Rutan Buntok.

Pihak rutan juga berjanji akan terus memberikan bimbingan terhadap warga binaan mualaf tersebut untuk mengenal Islam mulai dari tata cara wudhu, salat, hingga ibadah-ibadah yang lainnya.

Sementara itu, Aldo yang sebelumnya beragama Kristen mengungkapkan keinginannya untuk memeluk Agama Islam sudah lama terbesit di dalam hatinya, namun ia baru mantap dan teguh untuk memeluk Islam hari ini.

“Keinginan untuk masuk Islam adalah kemauan saya sendiri. Ini karena motivasi dari teman-teman di kamar saya yang giat melaksanakan salat karena itu saya ingin ikut ibadah juga,” tuturnya. (Red-dok, Humas Kalteng, Mar'19)

Foto Dokumentasi :

muallaf2

Cetak