Buntok - Rutan Kelas IIB Buntok asimilasikan 44 warga binaannya melalui program asimilasi dan integrasi dalam rangka pencegahan penyebaran COVID-19. Pengembalian Warga Binaan tersebut berdasarkan Permenkumham No. 10 Tahun 2020 dan Kepmenkumham No. M.HH-19.Pk.01.04.04 Tahun 2020, tentang pengeluaran narapidana dan anak melalui asimilasi dan integrasi. Pengeluaran puluhan warga binaan tersebut dilakukan sesuai dengan berbagai ketentuan. Pertama, Narapidana yang 2/3 masa pidananya jatuh sampai dengan tanggal 31 Desember 2020 dan telah menjalani ½ masa pidana. Kedua, anak yang ½ masa pidananya jatuh sampai dengan tanggal 31 Desember 2020 dan telah menjalani masa pidana paling singkat 3 bulan. Ketiga, narapidana dan anak yang tidak terkait dengan PP Nomor 99 Tahun 2012. Keempat, bukan Warga Negara Asing (WNA). Rabu (08/04/2020).
Terkait dengan dilaksanakannya pengeluaran warga binaan tersebut Rutan Kelas IIB Buntok telah berkoordinasi dengan Komando Distrik Militer (Kodim) 1012 Buntok, Selasa (7/4/2020). Kepala Rutan menjelaskan koordinasi ini adalah bentuk kerjasama gerak cepat pihaknya untuk meningkatkan kewaspadaan dan keamanan sehubungan dengan diberikannya asmilasi dan integrasi bagi 44 warga binaan Rutan Buntok.
Dalam pertemuan Kepala Rutan dengan anggota Kodim 1012, banyak membahas tentang pengawasan terhadap warga binaan yang sedang melaksanakan asimilasi di rumah. Untuk itu pihak Kodim meminta data warga binaan yang sedang diasimilasikan. “Alhamdulillah koordinasi berjalan lancar, saya ingin warga binaan yang kita asimilasikan di rumah tetap berkelakuan baik sementara kami tetap mengawasi secara online”, kata Mastur.
Untuk menjaga situasi tetap kondusif, warga binaan yang diasimilasikan harus berdiam diri di rumah selama masa darurat corona sesuai dengan surat pernyataan yang telah di sepakati. (Reddok, Humas Kalteng, April 2020).
Foto Dokumentasi:
