Palangka Raya – Pada kegiatan “Unity In Diversity, Huma Betang Goes to Campus” di Ballroom Lantai 6 Gedung Pusat Pengembangan IPTEK dan Inovasi Gambut (PPIIG) Universitas Palangka Raya dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah yang diwakili Kepala Bidang HAM (Budi Haryono) beserta jajaran Forkopimda Wilayah Kalimantan Tengah, selain itu hadir pula seluruh Mahasiswa dari berbagai universitas di Kota Palangka Raya, Jumat (24/11).
Kegiatan ini merupakan program Pemprov Kalteng melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kalteng yang dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 42 Tahun 2009 dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri tahun 2021 tentang Pelestarian Literasi Budaya Daerah dan Peningkatan Ketahanan Budaya Daerah di setiap Kabupaten/Kota se-Kalteng.
Sekretaris Daerah (Nuryakin) selaku Ketua Ikatan Alumuni Universitas Palangka Raya saat membacakan sambutan Gubernur Kalteng menyampaikan bahwa salah satu karakteristik Indonesia sebagai bangsa adalah kemajemukannya yang terdiri dari beragam Suku, Budaya, dan Agama. “Kita patut berbangga bahwa Bangsa Indonesia memiliki konsepsi dan konsensus bersama menyangkut hal-hal fundamental bagi keberlangsungan, keutuhan, dan kejayaan bangsa yang besar dan luas ini,” jelas Nuryakin.
Masyarakat Dayak sendiri memiliki pedoman ataupun Falsafah Budaya Kehidupan, yaitu Huma Betang, yang dikenal secara luas dengan istilah “Rumah Besar” yang ditempati/ dihuni oleh banyak orang dengan beragam agama dan kepercayaan, namun tetap hidup berdampingan, rukun, saling menghormati, damai, dan harmonis.
Nuryakin mengungkapkan melalui konsep Huma Betang, berbagai program pembangunan di wilayah ini diterapkan, masyarakat diajak secara toleran dan bahu-membahu membangun wilayah, tidak terkecuali juga dilakukan dan diterapkan oleh seluruh komponen masyarakat, baik Pemerintah, Swasta, maupun juga Organisasi Kepemudaan/Kemahasiswaan yang ada di Kota Palangka Raya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng sangat mengapresiasi dilaksanakannya kegiatan semacam ini, khususnya bagi Generasi Muda, mengingat Indonesia akan menghadapi Bonus Demografi Tahun 2045. Generasi Muda saat ini menjadi Usia Produktif atau Penerus Pembangunan Bangsa Indonesia di masa akan datang. (Reddok, Humas Kalteng – HF, November 2023).
Foto Dokumentasi: