Dua Warga Binaan Pindahan di Lapas Kelas IIA Palangka Raya Positif Derita TBC dan HIV

lapas2.jpg

Pegawai Lapas Kelas II A Palangkaraya Mengecek Kesehatan WBP

Palangka Raya (15/07/19) - Dua warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Palangka Raya positif menderita penyakit Tuberkulosis (TBC) dan  Human Immunodeficiency Virus (HIV). Hal itu diketahui usai dilakukan skrining penyakit TBC pada 15 warga binaan Lapas oleh Dokter dan Perawat Lapas dan dibantu oleh 3 orang Kader Kesehatan. Cek Kesehatan dan Skrining ini wajib dilakukan ketika Lapas menerima warga binaan baru pindahan, yang mana 12 orang warga binaan pindahan dari Kejaksaan Negeri Katingan dan 3 orang warga binaan pindahan dari Kejaksaan Negeri Gunung Mas.

Tim medis yang di pimpin oleh Dokter Lapas (Mariana Sitinjak) mengatakan, dua warga binaan yang positif TBC dan HIV tersebut diketahui saat dilakukan tes kesehatan hari ini. Keduanya saat ini langsung diajukan untuk bisa menjalani masa pengobatan oleh Kepala Sub Seksi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan (Agung Sutrisno Putro) kepada Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Syarif Hidayat).

“Untuk warga binaan suspect TBC, mereka harus menjalani pengobatan minimal 6 bulan, Setiap hari harus konsumsi obat anti TBC, Secara periodik, kita akan cek lagi, Jika 6 bulan masih positif, kita tingkatkan penanganannya, Kemudian untuk warga binaan yang positif HIV segera kami koordinasikan kepada pihak keluarga warga binaan supaya mendapatkan akses untuk obat ARV di Rumah Sakit”, kata Mariana.

Ia meminta kepada Kalapas IIA Palangka Raya menyediakan ruang khusus untuk mengisolasi keduanya. Hal itu dimaksudkan agar penyakit TBC tidak menular kepada warga binaan lain. Selain itu, ia juga mengharuskan keduanya untuk selalu menggunakan masker saat berinteraksi dengan lainnya.

Sementara Kalapas Kelas IIA Palangka Raya (Syarif Hidayat) menyatakan, dua warga binaannya yang terindikasi terkena TBC dan HIV akan diberikan penanganan khusus agar tidak menular ke warga binaan lainnya.

"Iya ada dua yang terindikasi TBC dan HIV. Dan dari tim medis menyarankan untuk memisahkan kedua warga binaan tersebut dengan yang lainnya. Kami akan tempatkan mereka di sel khusus," ujarnya.

Syarif mengatakan, cek kesehatan tidak hanya dilakukan kepada warga binaan baru saja. Akan tetapi pihaknya secara berkala melakukan pengecekan untuk memastikan seluruh warga binaan dalam kondisi sehat.

"Menjaga kesehatan para narapidana merupakan fokus utama kami, Jadi secara berkala ada tim medis yang melakukan pemeriksaan," tuturnya.

Selain itu, lanjutnya, setiap warga binaan harus dipastikan sehat agar mereka dapat menjalani hukuman di dalam Lapas sampai masa tahanan selesai. (Red-dok, Humas Kalteng, Jul ’19).

FOTO DOKUMENTASI :

lapas3.jpg

lapas1.jpg

WhatsApp Image 2019-07-15 at 14.47.07 (1).jpeg


Cetak   E-mail