Pangkalan Bun – Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Pangkalan Bun bekerja sama dengan Balai Pemasyarakatan Kelas II Pangkalan Bun menyelenggarakan proses penggalian data dan informasi untuk pembuatan Penelitian Kemasyaratan (litmas). Kegiatan ini merupakan sinergi Crash Program dan Revitalisasi Penyelenggaraan Pemasyarakatan sesuai dengan arahan Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Sri Puguh Budi Utami). (05/12/19).
Bertempat di Aula Lapas Kelas IIB Pangkalan Bun, melalui Kepala Seksi Bimbingan Napi, Anak Didik dan Kegiatan Kerja (Peni Hadi Sutrisno) serta Kepala Sub Seksi Registrasi dan Bimkemas (Hakim Nababan) menyambut JFT Pembimbing Kemasyarakatan dari Balai Pemasyarakatan Kelas II Pangkalan Bun (Wahyu Muliadi, Reyza Budi Adiwidodo, Wartini, Raditya Senja Utama, Yogi Arga Unanda) dan Asisten PK (Masliani). Adapun tujuan pelaksanaan crash program antara lain mengenai Pemberian Cuti Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas serta Pembebasan Bersyarat bagi Anak dan Narapidana tindak pidana umum dalam rangka upaya pengendalian isi hunian pada Lembaga Pembinaan Khusus Anak, Rumah Tahanan Negara dan Lembaga Pemasyarakatan melalui langkah optimalisasi pemberian program integrasi guna menanggulangi overcrowding.
Di waktu yang sama JFT PK Madya Kanwil Kemenkumham Kalteng (Hamberi) bersama PK Bapas Kelas I Palangka Raya (Islamiah) melakukan kagiatan crash program di aula Rutan Kelas IIB Kapuas. Kegiatan tersebut didampingi Kasubsi Pelayanan Tahanan (Julianor).
Pelaksanaan litmas berjalan lancar, WBP diwawancarai, diamati secara detail, dan semuanya terukur berdasarkan instrumen penilaiannya. Sementara kedatangan tim dari Bapas Palangkaraya dan Pangkalan Bun merupakan suatu sinergitas baik dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing. Setidaknya hal ini menjadi suatu langkah persuasif pihak Bapas dalam rangka menggali informasi terkait pelaksanaan pendampingan terhadap para WBP yang merupakan klien pemasyarakatan. (Reddok, Humas Kalteng, Des’19).
FOTO DOKUMENTASI :
