Kuala Kapuas – Pembinaan budidaya ayam bangkok di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Kuala Kapuas sudah mulai terlihat keberhasilannya, pada sabtu (06/03/2021), telur ayam bangkok menetas 2 dari 12 biji telur yang dierami oleh induknya.
Kepala Rutan Kuala Kapuas, Toni Aji Priyanto, mengatakan bahwa pihaknya serius dalam pembudidayaan ayam bangkok ini, selain untuk memberikan pembinaan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) juga bisa dijual dengan harga yang tinggi dibandingkan ayam kampung atau ayam ras. “Selain untuk pembinaan, kedepannya ayam yang dewasa juga akan kita jual, sebagian hasilnya akan dimasukkan dalam kas negara atau Penerimaan Bukan pajak (PNBP), sebagian untuk premi WBP, dan sebagiannya sebagai penunjang pembinaan di Rutan Kuala Kapuas”, ungkap Toni kepada Tim Humas Rutan Kuala Kapuas
Ayam bangkok sangat rentan terhadap penyakit, sehingga memerlukan perawatan khusus, pemberian vitamin dan vaksin sangat mempengaruhi kualitas pertumbuhan ayam bangkok tersebut. Kebersihan kandang juga perlu diperhatikan agar tetap dalam kondisi bersih dan kering. Kandang yang dibiarkan kotor dan basah, memudahkan masuknya bibit penyakit ke dalam telur-telur yang dierami tadi. Akibatnya, sejak menetas ayam sudah mempunyai potensi menderita penyakit. Sekalipun ia mampu hidup sampai dewasa, kualitas yang dihasilkan sangat jelek. Kebersihan kandang juga mencakup kondisi sarang telur. Seminggu sekali bahan-bahan didalam sarang seperti merang perlu diganti untuk menghindari gurem yang dapat mengganggu induk. Seekor induk betina yang sedang mengeram menghabiskan sebagian besar waktunya disarang telur. Sarang yang banyak gurem menyebabkan ayam merasa gatal-gatal, selalu gelisah dan merasa tidak betah. (Red-dok, Humas Kalteng, Maret 2021)
Foto Dokumentasi :
